Saturday, February 21, 2009

KETIKA TIGA DEWA BERTEMU











Sabtu 21 Februari 2009

Pertemuan yang sangat menyenangkan antara aku, jono, dan bagong...tiga lelaki yang berasal dari satu kampus yang sama, English Department UKSW Salatiga. Ya, mungkin benar, kami adalah 3 dewa!

Rupanya waktu telah bersinggah ke angka 11 dan malam itupun, aku bersama bagong meluncur dari Domas menuju Monginsidi. Dan benar, jono mudik, secara dia menjadi seorang pekerja keras di Jakarta. Momment seperti ini jangan sampe dilewatkan, pikir kami.

Sesampai disana, kita menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit untuk ngobrol di teras tentang segala hal, hingga 3 orang yang sedang mabuk, berboncengan di satu motor, terjatuh tepat di seberang tempat kami nongkrong. Asli, sangat menjengkelkan!!

Spontan, Jono bilang ama aku & Bagong. Sambil menatap ketiga orang mabuk tersebut, Jono bilang: "wis, nengke wae...nengke wae...nengke...bwen ke!..pancen jatah'e kok..bwen ke wae"

dalam hati aku ngakak...Tenang Jon!! santeee!!!

beberapa menit kemudian, mereka udah pergi dengan segala fenomena nya..ah, another silly weekend, pikirku. Tapi kita ga mau lewatin weekend ini dengan gitu2 aja...oke, kita cabut, dengan (sangat) berharap bisa dapet tempat nongkrong yang enak buat ngobrol (baca: plus ngebir juga!)

berputar-putarlah kita sambil sedikit memaki tentang matinya kota salatiga di jam 12 malam (ya iyalah...)

aih...ada satu coffeeshop baru di daerah kemiri! lupa apa namanya, yang jelas sebenarnya tempat tersebut cukup mempunyai alasan untuk kami membatalkan "beer talk"

ups, ternyata mereka udah close order...ya, ya , ya...it's twelve, and it's salatiga!

jadinya, dengan sedikit berputar ke penjuru-penjuru kota, akhirnya kita mampir ke kawasan jendral sudirman, mendaulat sebuah roti bakar coklat keju.

"beer talk" akan segera dimulai, dan kita kembali ke rencana semula...belanja bir di pak a***.

here we go...percakapan tiga dewa dimulai...topik yang kita obrolin benar-benar sangat seru. dimulai jam 00.30, kita mengawali pembicaraan dengan (ah, u know) adik angkatan...tak dipungkiri kita bertiga adalah kakak angkatan yang baik hati, yang selalu memperhatikan para adik angkatan semasa kuliah (pun saat masa tersebut selesai)

Kita, para kakak angkatan ini, selalu mencoba akrab dan friendly, loveable, care, helpful, gesit, lincah, dinamis, sporty, berkarisma, heroic, dan selalu menganggap setiap adik angkatan (terutama yg lucu2) , mereka sudah kita anggap seperti adik sendiri...yah, tapi mereka samasekali tidak menganggap kami sebagai kakak :(

Next topic,
perjalanan dan hal-hal bodoh (baca:seru) yang kita lakukan di negeri orang
bagong: kena denda di Jepang
jono: kesasar di thailand
aku: ngobrol ama security di china yg ga bisa bahasa inggris (dan aku ga bisa mandarin)

topik terus berlalu, dan bir semakin menipis, bersamaan dengan roti bakar yang satu persatu berkurang

Next topic,
Bagaimana merawat anjing dengan baik dan benar.

dalam hal ini, bagong pegang peran utama, karna dia lagi getol2nya melihara anjing dan sepertinya sedang happening di otaknya dia...aku dan jono cukup mengimbamngi saja.

Next topic,
damn! we were talking about politic!!!!!

yes, kita ngobrolin politik, dan semua hal dibalik itu...ah, tiga nyawa sederhana ini mungkin punya pemikiran tersendiri tentang dunia politik di indonesia!

...........

itulah sedikit gambaran alasan kenaa aku masih tetap menikmati hidup...dapet sohib2 yang ngga penting dan kota salatiga yang jadi "never ending story"

akhirnya, aku pulang ke semarang dan bagong pulang ke rumahnya, seiring dengan jono mengunci pagar rumahnya...

sampai bertemu di konferensi tiga dewa selanjutnya

Saturday, February 14, 2009

...



menuliskan sedikit harap yang diterjemahkan dalam peluh

suatu saat di valentine 2009...

ketika banyak orang melogikakan perasaan mereka
ketika sebuah rasa dikombinasikan dengan logika

inilah sedetik sedih yang tak terucap lidahku
bukan karna aku menginginkan sebuah kelayakan
hanya tak kuasa memandang gelisah sisi batin
yang merindukan paruhnya

kemana perginya gugusan angin sejuk, saat aku kepanasan
dimana tersimpan hangat mentari saat aku menggigil

mungkin benar kata seorang sahabat lama...

bahwa titik titik lemah tak henti kupandang
sehingga letih batin terasa menguasai pandang

harus kukemasi lipatan lipatan hati yang beku
agar alam mampu menemukan jawaban misteri ini