Sunday, November 30, 2008






Malem ini...

hari minggu,
30 november 2008
jam 22:26


Nada dering henfon berbunyi cukup lembut...ketika kulihat siapa yang menelponku...aih, temen lama ku..temen semasa di magelang, kota asal kami yang merupakan akar dari semua yang telah kami masing-masing dapatkan sekarang...dia di jakarta, aku di semarang..

ah, mungkin say hi aja, atau nanyain kerjaan, ngemsi..atau mungkin kasi tau jadwalnya di semarang...

namun

bukan itu...
dengan (masih) terisak...dia menyapaku...setelah membaca tulisanku "I MISS MY MUM" ... akhirnya kita ngobrol...engga lama..tapi cukup banyak...cukup untuk membawa imajiku melayang ke kota magelang...

tanpa dia tau...sebenernya, di sela lebar senyumku itu...gelak tawa yang tercipta...menetes pula barisan air mata ini...mengingat kebersamaan kita dulu...dan ternyata memang kebersamaan itu masih ada ketika kau sampaikan kata "aku ngga tahu..."

aku menangis menulis ini...

maaf...bukan aku sengaja melupakanmu..hanya saja, seperti yang kau bilang...mungkin saja saat itu cukup menyita konsentrasi ku..

namun saat kau bilang "aku ngga tahu", ada satu detik tangis yang tercipta disini...tangis bahagia...bahwa ternyata, aku masih punya kamu, seorang teman yang lebih dalam dari lautan...aku tau kau seperti bintang, tak terlihat, namun selalu bersinar...

ah, aku sekarang jadi mellow...tapi ..biarlah...lama juga ga kusampaikan warna hidup dari sisi mellow padanya...karna medan perang kami sudah berbeda

bukan lagi festival band di gor samapta
bukan lagi les fisika di sambung
bukan lagi lomba nyanyi di gedung korpri
bukan lagi basket di depan rumah (dengan bola basket darurat)

ah, masih banyak!

mungkin masih kuingat bentuk tulisannya, saat dia nyalin catetan dan cara dia minum ...

masa itu...lama memang, telah berlalu...

namun yang tetep tinggal adalah kamu tetap akan menjadi inspirasi dalam menciptakan sebuah mimpi...karena kita dulu berangkat dari sebuah mimpi kecil...

tetaplah bermimpi...karna pelan2..kita akan mewujudkannya

bukankah itu yang pernah kita sepakati?
(bahkan telah kita buktikan masing-masing)


aku dan kamu akan selalu menjadi saksi keberhasilan kita mewujudkan mimpi!!
sama seperti dulu kita yang masih menebak2 masa depan...






Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu Di hari kita saling berbagi Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu Kuperlihatkan semua hartaku Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat Kesombongan di masa muda yang indah Aku raja kaupun raja Aku hitam kaupun hitam Arti teman lebih dari sekedar materi Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar Remas sayapku, jangan pernah lepaskan Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku Aku dan kamu darah abadi Demi bermain bersama, kita duakan segalanya Merdeka kita, kita merdeka Tak pernah kita pikirkan Ujung perjalanan ini Tak usah kita pikirkan Akhir perjalanan ini (Sahabat Sejati - Sheila on7)

Wednesday, November 26, 2008














Sebuah makna dari tertunduknya rasa

Akhirnya rasa ini tertunduk pada seorang puteri yang bermata lentik itu
Terpaku sesaat ketika dia menyebutkan nama
Lemas terjaga mendengar bisik lirihnya
Seputih cahaya pagi pancaran kulit yang menutup jiwanya
Senyumnya merangkai setiap kedip mata untuk selalu memandangnya
Kurus tubuhnya menciptakan sebuah gerak tak berdaya di otak

Mungkin dia tidak cantik memang
Namun dia adalah seorang bidadari – jika kulihat dari mata “cinta”

Dan aku jatuh cinta!

Mungkin seperti ini rasa yg dulu pernah kupunya
Mungkin rasa itu telah kembali
Mungkin rasa itu mengingatkanku akan kemampuan mencintaku
Mungkin akan kutelusuri lagi perjalanan cinta antara dua insan manusia

Yang berbagi di setiap detik waktu

Didekap erat pinggangku saat melaju di atas sepeda motor
Dimarahin ketika aku terlambat menjemput
Dikejutkan dengan hal-hal yang meronakan pipi
Memasang muka cemberut saat muncul kebiasaan burukku
Setia di backstage ketika aku ngemsi
Cemburu ke seorang temen lama yang ber cipika cipiki
Memperjuangkan rasa sayangnya untukku

Mungkin semua itu akan terasakan kembali

Mungkin…karna ku juga belum mengenalnya lebih jauh
Hanya saja getar itu sudah mulai terasa

Semoga saja dialah jawaban segala doaku

Tuesday, November 25, 2008

My Trip to China



Kutulis saat aku menjalani perjalanannya, 29 Okt – 09 Nov

Rabu - 29 Oktober 2008

Sebuah perjalanan tur yang indah…

Mendapatkan kesempatan di”jamu” di negeri panda, bersama2 dengan jagoan-jagoan radio se CPP radio network:

Kusdamara BSO & trainer POPFM Semarang,
Sari ASOP Jateng Region Solo,
Yenny SSO PASFM Surabaya,
Ami BSO POPFM Jakarta,
Gaby Station Manager SASFM Solo
Awang Program Manager RCTFM Semarang

A day before…

Melakukan perjalanan di negeri orang sudah merupakan mimpiku sejak jaman SMA dulu…entah untuk urusan apa, kemana, berapa lama…menginjakkan kaki di bandara negeri orang pun, termasuk mimpiku…

Sekedar mengingat kembali tentang sebuah tema yang kuangkat di kantorku di bulan Januari 2008 kemaren (Let’s make a dream, and make it true) dan meyakinkan diri dengan impian, kita bisa “mengatur” alam dan focus kita untuk mewujudkannya, ternyata itu bekerja padaku!

Kesempatan menghabiskan waktu 9 hari di negeri orang merupakan sebuah berkat luar biasa bagiku. Jangan bandingkan aku dengan mereka yang sering traveling ke luar negeri, karena ini perjalanan luar negeri pertamaku. Dan aku yakin nanti akan muncul perjalanan kedua, ketiga, dan seterusnya…

Mendekati hari H, tak ada rasa panic sedikitpun, hanya deg-degan mengatur delegasi pekerjaan yang banyak banget. Akhirnya aku pasrahkan studioku dan pekerjaanku kepada Ronny dan Freddie, dua orang yang sangat membantuku saat ku tak ada…

Dan akhirnya…hari itu datang juga…

Berangkat dengan seorang temen dari radio POP semarang, mas Kus, menyisakan banyak cerita seru. Rupanya, ayah 3 anak itu cukup berjiwa muda dan bisa menjadi temen sharing yang asyik.

Dan…
Kita berangkat dari Semarang, flight jam 18.40 (Mandala) dan nginep di Jakarta, di hotel transit FM7 yang kemudian esok hari, meluncur ke bandara jam 4 pagi, demi check in China Airlines, maskapai yang menerbangkan kita menuju Hongkong sebagai negara transit. Kali ini sudah barengan “rombongan” CPP radionet. Dasar orang radio, setiap hal yang kita rasa dan pandang, mampu menjadikan gelak tawa dan makna indah

Kamis – 30 Oktober 2008

Ah, sudah berada dalam pesawat China Airlines, dengan pramugari yang cantik2 lucu2, yang membawa memori ku ke jaman2 kuliah dulu…hihihi…4 jam di udara cukup membuatku jenuh, apalagi film2 dan radio atau fasilitas2 lain China Airlines memang cukup membantu mood-ku, namun tak ada yang bisa mengalahkan saat dimana aku memesan segelas whisky !!

Yup! Pure whisky…segelas kecil dengan es batu yang cukup membawa angan ku berlari melebihi tinggi nya awan di Bandar Sri Begawan

Tibalah kita di airport Hongkong…perbedaan waktu, sejam lebih cepat. Airport yang luas, bersih, dan hampir tidak ada cewek yang jelek, ups…

Setelah lunch di burger king bandara, kita menuju kota Shenzhen untuk regristasi imigrasi or something (ah, aku juga cukup pusing mengikuti prosesnya), lalu menuju kota Xian dengan 7 kilometer panjang jembatan di atas sungai lebar yang kita lalui…

Sedikit insiden sempat mewarnai perjalananku…biro perjalanan sempet miskomunikasi dengan pihak relasi di Beijing, walhasil, kita batal menggunakan pesawat A dan musti putar balik (3 jam lagi) untuk kejar pesawat B. Berangkatlah kita dengan pesawat China Eastern Airlines ke Xian.

Sudah kubayangkan nikmatnya selimut hotel dan kopi panas setelah seharian dilewatkan di pesawat, shuttle bus, dan loket2 imigrasi…

Aih, bersiap2 keliling kota besok, pikirku…

Namun, bandara di Xian tak bisa mendaratkan pesawat apapun, dengan alasan cuaca…Alhasil, kita mendarat di Yin Chuang, bandara nun jauh disana…di posisi jam 22:20 waktu china, airport itu telah “mati”..seperti airpot mati, padahal, semua fasilitas masih baru…entah memang sudah close service di jam segitu atau, memang jarang ada pesawat yang landing / take off disitu…aku juga kurang tau…

Bayangkan saja pendaratan yang diagendakan di Bandara Ayani, namun akhirnya mendarat darurat di Ambarawa, mungkin seperti itu bayangannya.

Akhirnya semua penumpang awak kapal China Eastern Airlines, di inapkan ke hotel Li Di .. 50 menit dari bandara…hotel (pertama dan darurat) tempat aku menulis ini…

Sudah dulu ah, ku kan terlelap saja, setelah kuhabiskan 1 batang Marlboro ku

Beijing, ready or not, I’m coming!!!!!



Jumat, 31 OKtober 2008

Tuiiiiiittttttttt………..

Morning call dari hotel memangil manggil untuk segera berkumpul di Lobby jam 07.30 demi mengejar pesawat (darurat) ke Xian. Dan akhirnya kita berangkat ke bandara (lagi) untuk diberangkatkan ke Xian. Disanalah sebuah perjalanan (baru bisa) dimulai dan diceritakan. Yes, aku akan meninggalkan kota yang aneh dan bertemperatur 10 derajat itu!!

Di pesawat, (maskapai yang sama) cukup terhibur dengan baca artikel2 tentang China dan mendengarkan plane announcement menggunakan bahasa China dan English. Kurang lebih seperti ini:

“Ladies and gentlemen we are experiencing turbulence, please strength your seatbelt”

Yang ternyata kalimat itu menjadi sangat familiar kudengar di penerbangan2 domestik China selanjutnya.

Akhirnya sekitar pukul 11 siang, sampailah kita di Xian, agenda pertama adalah makan!! Berada di sebuah restoran di bandara, dengan menu segudang, aku mulai terbiasa dengan bir after meal setiap hari. Blame on beer when I’m bigger!!

*** after this… Terrakota!!!! Wait!