Wednesday, November 26, 2008














Sebuah makna dari tertunduknya rasa

Akhirnya rasa ini tertunduk pada seorang puteri yang bermata lentik itu
Terpaku sesaat ketika dia menyebutkan nama
Lemas terjaga mendengar bisik lirihnya
Seputih cahaya pagi pancaran kulit yang menutup jiwanya
Senyumnya merangkai setiap kedip mata untuk selalu memandangnya
Kurus tubuhnya menciptakan sebuah gerak tak berdaya di otak

Mungkin dia tidak cantik memang
Namun dia adalah seorang bidadari – jika kulihat dari mata “cinta”

Dan aku jatuh cinta!

Mungkin seperti ini rasa yg dulu pernah kupunya
Mungkin rasa itu telah kembali
Mungkin rasa itu mengingatkanku akan kemampuan mencintaku
Mungkin akan kutelusuri lagi perjalanan cinta antara dua insan manusia

Yang berbagi di setiap detik waktu

Didekap erat pinggangku saat melaju di atas sepeda motor
Dimarahin ketika aku terlambat menjemput
Dikejutkan dengan hal-hal yang meronakan pipi
Memasang muka cemberut saat muncul kebiasaan burukku
Setia di backstage ketika aku ngemsi
Cemburu ke seorang temen lama yang ber cipika cipiki
Memperjuangkan rasa sayangnya untukku

Mungkin semua itu akan terasakan kembali

Mungkin…karna ku juga belum mengenalnya lebih jauh
Hanya saja getar itu sudah mulai terasa

Semoga saja dialah jawaban segala doaku

No comments:

Post a Comment