adalah dia dan aku
yang menyematkan bait demi bait lagu "sebelum kau terlelap"
...dan menyiulkan nada Alanis Morisette
semua berawal...
di sebuah kota yang dingin...berbalut sebuah ketakutan dan kegelapan
dua nyawa mencoba melihat dari sisi yang sama
hingga akhirnya mampu menyalakan gelap dan membingkai kata
uraian malam mengurai detik detik pulsa...
berujung pagi yang menorehkan sejuk...
ah, pernah suatu kali seorang tuan puteri membuka jendela di jam 3 pagi
hanya untuk menghirup angin di depan ku
lembar-lembar hati terlewati
merasakan dia menangis di peluk
saat keadaan benar-benar membuatnya hancur
saat itu,
saat air matanya menetes di pundakku
saat itulah,
saat dimana aku harus membuatnya bahagia!
kembali masing-masing kami menjalani hari
hingga kembali di meja makan siang itu
sebuah rangkaian penat muncul
saat itu,
keluhnya menyemburkan sebuah putus asa
saat itulah,
kucatatkan untuknya sebuah harapan
agar dia bahagia - karena sekali lag...
aku harus membuatnya bahagia
dan...kini...
lihatlah dia!
begitu bahagia...
sangat terasa dia menikmati hidup..senangnya
tetaplah tersenyum
ciumilah hari hari
sanjunglah indah dunia
menarilah di kepak sayap kehidupan
agar selalu tercapai mimpi mu
dan saat malam datang...
tidurlah
lelapkan pandangmu...
karna mungkin kau tak kan pernah tahu,
ada satu bintang di langit yang memelukmu
(titipan keindahan untuk Alanis)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SEBUAH DEDIKASI UNTUK HUJAN
Seketika hujan malam ini membuatku melamun Coba kubuka malam Tertemuilah siang yang sedang lelap Embun yang belum jadi dan cerit...
-
Tempat kos ini terletak di Jogja, di daerah gayam, dihuni oleh 3 mahasiswa dari kampus Universitas Negeri Swasta Mandiri. Ketiganya ...
-
sebelumnya ini bukan untuk mendiskriminasi temen2 yang bersangkutan. Respect for you all! Saya akan mencoba menulis menggunakan bahasa ...
-
a day before Mr. Fernady Soekamto's birthday Sebenarnya... ayah ingin aku pulang mbak dyah ingin aku di rumah mas aang ingin...
No comments:
Post a Comment