Monday, August 18, 2008

HANYA ADA DIA DAN AKU [saat itu]

adalah dia dan aku

yang menyematkan bait demi bait lagu "sebelum kau terlelap"
...dan menyiulkan nada Alanis Morisette

semua berawal...
di sebuah kota yang dingin...berbalut sebuah ketakutan dan kegelapan
dua nyawa mencoba melihat dari sisi yang sama

hingga akhirnya mampu menyalakan gelap dan membingkai kata
uraian malam mengurai detik detik pulsa...
berujung pagi yang menorehkan sejuk...

ah, pernah suatu kali seorang tuan puteri membuka jendela di jam 3 pagi
hanya untuk menghirup angin di depan ku

lembar-lembar hati terlewati
merasakan dia menangis di peluk
saat keadaan benar-benar membuatnya hancur

saat itu,
saat air matanya menetes di pundakku

saat itulah,
saat dimana aku harus membuatnya bahagia!

kembali masing-masing kami menjalani hari
hingga kembali di meja makan siang itu
sebuah rangkaian penat muncul

saat itu,
keluhnya menyemburkan sebuah putus asa

saat itulah,
kucatatkan untuknya sebuah harapan

agar dia bahagia - karena sekali lag...
aku harus membuatnya bahagia

dan...kini...
lihatlah dia!

begitu bahagia...
sangat terasa dia menikmati hidup..senangnya

tetaplah tersenyum
ciumilah hari hari
sanjunglah indah dunia
menarilah di kepak sayap kehidupan
agar selalu tercapai mimpi mu

dan saat malam datang...
tidurlah
lelapkan pandangmu...

karna mungkin kau tak kan pernah tahu,
ada satu bintang di langit yang memelukmu





(titipan keindahan untuk Alanis)

No comments:

Post a Comment